Serba Indonesia di Roemah Kuliner


INDONIKMAT.com – KOMPAS, MINGGU, 17 MEI 2015 | Sarie Febriane

Restoran masakan Indonesia dengan menu ”variatif” yang digarap serius, harga terjangkau, dan suasana vintage yang cantik terbilang tak begitu mudah dijumpai di Jakarta. Namun, di Roemah Kuliner, kita bisa menikmati itu semua.
Area gedung bioskop Metropole XXI di Jakarta Pusat kini menjadi bertambah semarak dengan kehadiran restoran baru, Roemah Kuliner, yang resmi dibuka sejak Juli 2015. Restoran ini menempati lantai dua di gedung tua peninggalan era Hindia Belanda yang masih terawat baik.
Gedung Metropole XXI saat ini masih dalam proses rehabilitasi dengan tetap mempertahankan konstruksi aslinya. Lantai dua yang kini ditempati oleh Restoran Roemah Kuliner semula hanyalah ruangan kosong tak terawat yang terkadang digunakan sebagai tempat menyimpan barang tak terpakai. Pernah pada masanya dahulu, ruangan di lantai dua tersebut ditempati oleh para penjual makanan.
”Menurut orang-orang yang sudah lama tinggal di daerah sini, di lantai dua ini dulu tempat orang jualan makanan seperti bakso. Oleh karena itu, kemudian kami terpikir untuk membuka restoran, mengembalikan ke fungsinya yang dulu,” kata Doddy Suhartono, Direktur F & B Cinema XXI. Restoran ini memang didirikan dan dikelola oleh manajemen Cinema XXI sendiri.
Jika kita mengenang bioskop Metropole atau Megaria sebagai bangunan dekil tak terawat, niscaya akan terkesima dengan penampakannya kini. Apalagi menjelang petang. Dari jalanan akan tampak cahaya kekuningan dari lampu-lampu gantung antik di bagian dalam restoran bergaya art deco yang elegan. Susunan huruf ”Roemah Kuliner” juga terpampang jelas di badan bangunan. Tanaman hias di berbagai sudut bangunan mempercantik bangunan lawas ini.
Suasana interior pun tak kalah cantik dari penampilan luarnya. Restoran ini berbentuk memanjang dengan sistem mirip food court di pusat-pusat belanja. Di salah satu sisi yang memanjang menjadi areal penjualan makanan. Pengunjung akan mendapat kartu yang bisa diisi deposit uang dalam jumlah tertentu. Dengan kartu itu, kita memilih dan membeli aneka makanan yang tersedia. Jika deposit kurang, kita bisa menambah jumlahnya. Sementara sisa deposit pun akan dikembalikan berupa uang tunai.
Bunga pepaya
Satu hal yang menyenangkan, menu yang disajikan seluruhnya merupakan masakan Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Saat ini paling tidak ada sekitar 200 jenis masakan khas dari Betawi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sumatera. Menurut Doddy, varian menu akan terus bertambah dan berganti-ganti.
Salah satu menu yang menjadi favorit pengunjung sejauh ini adalah tumis bunga pepaya dengan bunga kecombrang. Menikmati tumisan ini hanya dengan nasi merah pun rasanya sudah nikmat. Bunga pepaya dengan sentilan pahit yang samar ditingkahi dengan aroma bunga kecombrang yang harum dengan rasa asam segar.
”Kalau menu ini habis, bisa dimarahin pengunjung. Diplomat-diplomat asing dari Kedutaan Besar Australia juga senang sekali menu ini. Tiap ke sini pasti tumis bunga pepaya yang dicari. Padahal cukup pedas,” ujar Doddy.
Menu tumis-tumisan tersebut berada di bagian penjualan nasi rames. Selain tumis bunga pepaya, perkedel jagungnya pun istimewa, terasa sarat rempah dengan rajangan tipis daun jeruk yang membuat setiap gigitan terasa lebih aromatik.
Bagi yang menggemari mi, Roemah Kuliner juga menyediakan aneka mi yamin, manis, asin, dan pedas, dengan varian bakso dan pangsit. Berbagai soto pun bisa kita jumpai di sini. Salah satu yang terekomendasi adalah soto lamongan. Bahkan, bihun dalam soto ini pun terasa berbeda, kenyal dan tidak londot akibat terlalu lama direbus.
”Kami memilih menu yang belum dijual oleh penjual makanan di areal Metropole ini. Seperti pempek, siomay, dan ayam bakar, kami sengaja tidak jual. Dengan demikian, tak perlu bersaing dengan penjual makanan lain di kawasan ini,” kata Doddy.
Kudapan
Hal lain yang juga menyenangkan, Roemah Kuliner menyediakan cukup banyak variasi makanan penutup, kudapan, dan minuman khas Indonesia, yang sebagian di antaranya tidak mudah kita jumpai di tempat lain. Barangkali kita perlu menyediakan satu hari khusus untuk mencicipi seluruh makanan penutup di sini, berhubung porsinya pun tak kecil.
Beberapa yang wajib dicoba adalah bubur sumsum yang tersaji dingin, kue balapis yang terasa lumer di mulut dengan aroma pandan yang lembut, es teler Bandung dengan ketan hitam, es lemongrass (sereh) dengan biji selasih, jus kedondong yang amat segar, dan puding kelapa. Jenis minuman yang memakai sirup juga menggunakan sirup yang dibuat sendiri. Sebagian dari menu hidangan penutup tersebut memang hasil modifikasi dengan bahan-bahan khas Indonesia.
Menurut Doddy, seluruh menu selalu berusaha dimasak dari bahan-bahan terbaik. Jika di hari-hari tertentu tidak berhasil mendapat pasokan bahan yang bagus, pilihannya lebih baik tidak menyajikan suatu menu masakan daripada memaksakan dengan bahan yang kualitas seadanya.
”Bangunan gedung bersejarah ini identitas Indonesia-nya kuat sekali. Karena itu, kami ingin di sini bisa jadi pusat masakan Indonesia dari berbagai daerah dengan kualitas yang premium walau harganya cukup terjangkau,” kata Doddy.
Sejak beberapa tahun lalu di Jakarta memang bertumbuhan restoran Indonesia yang menyajikan masakan-masakan Indonesia dengan serius dan bahan-bahan yang terbaik. Namun, berhubung konsep yang diusung biasanya fine dining, harga yang dipasang pun cukup tinggi. Roemah Kuliner mengisi celah tersebut. Bersantap masakan Indonesia yang lezat, bahan berkualitas, dengan suasana cantik, dan harga terjangkau, siapa bilang tidak memungkinkan di Jakarta?

Comments

Popular Posts