Mengenal Profesi Unik Bernama “Food Blogger”
RK [infoklasika.print.kompas.com 30
JULY 2015] Pada 2014, menurut rilis yang
dikeluarkan oleh Global Web Index, sebuah perusahaan riset yang meneliti pasar
konsumen digital, dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna internet di Indonesia
naik sebesar 430 persen. Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia
menempati urutan terbanyak ke-7 di dunia, yaitu di angka 58 juta orang.
Di antara 58 juta orang tersebut
terdapat para penulis blog yang sering disebut sebagai bloger. Para bloger pun
senantiasa rajin mengunggah segala informasi melalui tulisan di blog mereka.
Salah satu jenis bloger yang kini sedang berkembang pesat adalah food
blogger atau penulis blog tentang makanan.
Kehadiran mereka memperkaya segala
macam informasi yang mengulas tentang makanan di suatu tempat makan. Tak hanya
itu, sering kali tulisan yang mereka unggah di blog dilengkapi dengan berbagai
macam foto menarik sehingga menambah minat para pembaca.
Makin banyak orang yang kini tertarik
untuk menjadi food blogger. Bahkan, para food blogger yang
sudah ada di Indonesia memiliki perkumpulan yang dinamakan Indonesian Food
Blogger (IDFB). IDFB telah didirikan sejak Juli 2011 dengan lima inisiator,
yakni Andrie Anne, Ellen Antheunis, Elsye Suranto, Freeyanti Inev, dan Pepy
Nasution.
Kala itu, sesama food blogger
hanya bertukar informasi melalui Facebook Group. Barulah pada awal 2014, IDFB
resmi memiliki situs web. Sudah terdapat lebih dari 12.000 food blogger
yang menjadi anggota IDFB. Dengan wadah ini, anggota di dalamnya memiliki
”tiket masuk eksklusif” ke berbagai restoran karena biasanya pihak restoran
menghubungi food blogger untuk melakukan review melalui IDFB.
Jika Anda tertarik untuk menjadi food
blogger, salah satu tips ini bisa dijadikan pegangan bahwa food
blogger bukan hanya sebagai food reviewer. Setiap orang memang
dapat melakukan ulasan terhadap makanan yang disajikan di restoran manapun.
Namun, cara kerja seorang food blogger tidak demikian.
Beberapa dari food blogger
juga harus melakukan banyak studi dan percobaan langsung di dapur. Dengan hal
tersebut, mereka mengetahui seluk-beluk dari setiap bumbu dan bahan masakan.
Selain itu, mereka kadang menerima pesanan dari setiap karya yang dihasilkan
melalui blog atau media sosial. Kemampuan tersebut diaplikasikan dalam
keseharian mereka dengan melakukan ”sesi pemotretan” makanan.
Jadi, food blogger tidak
hanya asal mencicipi atau mengomentari makanan. Terlebih melalui wadah IDFB,
para anggotanya mendapat pelatihan dan pendidikan dasar sebelum benar-benar
terjun melakukan ulasan tentang sebuah restoran. Tertarik mencobanya? [*/ACH]
Related
posts : Racikan selera seorang food blogger
Keywords : food,blogger.
Tags : food blogger,global web index.
Description: Para bloger pun senantiasa rajin
mengunggah segala informasi melalui tulisan di blog mereka!
Comments
Post a Comment