Serunya Lari Malam
RK [infoklasika.print.kompas.com 4
November 2014] “Ngapain lari
siang-siang, panas ah. Malam aja. Gak mau lari siang-siang,
debu. Malam lebih asyik.” Kira-kira begitulah ungkapan mereka yang sudah
menjadikan olahraga lari sebagai bagian dari gaya hidup. Kendala cuaca yang
belakangan kian menyengat tidak lantas memupuskan niat mereka untuk lari, tidak
sekadar lari, tetapi juga lari yang menyenangkan.
Sebelum menjadi bagian dari gaya
hidup, bisa jadi lari merupakan sebuah keterpaksaan seperti yang dialami Farisa
Setiana (39). Sempat memiliki bobot tubuh yang overweight, Icha
(begitu biasa disapa) sempat merasakan sulitnya naik tangga. Ia pun akhirnya
disarankan seorang ahli gizi untuk diet dan berolahraga. Jalan kaki
mengelilingi Monas tiga kali seminggu pun menjadi pilihannya. Setelah beberapa
bulan, ia merasa kuat untuk berlari mengitari Monas. Dengan pola makan yang
tepat dan olahraga lari, Icha merasakan bobot tubuhnya jauh berkurang, hingga
14 kilogram. Ia pun kini boleh dibilang kecanduan lari.
Lari pun kemudian menjadi bagian
dari gaya hidupnya. Pulang kerja di sore hari pun pernah ia lakoni. Bagi Icha,
lari di malam hari membuat Jakarta terlihat lebih cantik dengan kelap-kelip
lampu yang dipancarkannya. Lari malam yang menawarkan suasana yang “cantik”
juga dipersembahkan Harian Kompas dalam Lantern Night Run yang
sedianya diadakan pada 15 November 2014 di Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Harian Kompas mencoba
untuk memfasilitasi para warga negara-negara Asia yang ada di Indonesia melalui
acara Lantern Night Race. Melalui kegiatan ini, semua pihak dapat bekerja sama
dan saling mengenalkan budaya masing-masing dalam satu aktivitas bersama. Bukan
sekadar lari, Lantern Night Race bertujuan menciptakan agen perubahan yang
peduli dan sadar terhadap gaya hidup sehat melalui media budaya.
Mendapatkan nomor BIB, t-shirt,
glow stick, lampion, serta snack dan minuman, para peserta
tak hanya berolahraga, tetapi juga akan merasakan sensasi menerbangkan lampion
(lantern). Warna-warninya akan berbaur bersama latar langit malam.
Lampion akan dibagikan kepada peserta lari yang sudah mencapai finis. Pelepasan
akan dilakukan secara bergelombang (1.000 orang) pada pukul 20.00 hingga 21.00,
bertempat di area finis Mal Alam Sutera. Tersedia stan untuk membuat lampion
sendiri. Sebanyak 3.500 lampion akan dilepas peserta maupun undangan.
Asyiknya lagi, rangkaian acara lain
yang bisa dinikmati adalah adanya Asia Fest 2014, sebuah festival kuliner yang
mampu memanjakan penikmat kuliner khas Asia, terutama sajian dari Thailand.
Acara dimulai pukul 15.00 hingga 23.00 WIB. Acara ini dimeriahkan pula dengan
lomba makan pedas dan cepat yang dilakukan sebanyak dua kali, sebelum dan
sesudah running/Lantern Fest. Bahkan, penyelenggara juga
menyediakan special area Duck King.
Belum cukup puas dengan pengalaman
olahraga dan kuliner, masyarakat dapat menyaksikan pertunjukan budaya-budaya
Asia. Salah satunya mikoshi atau shin’yo (kuil
portabel) dari Jepang. Bahkan, Anda juga dapat melihat tandu yang dihias dengan
megah seperti sebuah yagura. Masyarakat Jepang percaya, mikoshi dinaiki
oleh obyek pemujaan atau roh dari kuil Shinto di Jepang. Umumnya, mikoshi
diusung beramai-ramai di pundak oleh para penganut dan dibawa berpawai
keliling kota.
Gelaran budaya ini dimulai pukul
15.00 hingga 23.00 WIB. Sebagai pelengkap, terdapat pula panggung hiburan yang
dimeriahkan oleh kelompok musik etnik khas negara-negara Asia dan grup musik
ternama Kahitna.
Anda yang berdomisili jauh dari
Alam Sutera tidak perlu khawatir karena tersedia lima shuttle bus
dari FX Sudirman yang akan berangkat dua kali, yaitu pukul 11.00 dan 14.00 WIB,
lalu kembali lagi ke FX Sudirman dari Alam Sutera pukul 23.00 WIB. Tunggu apa
lagi, segera daftarkan diri Anda dan keluarga untuk menikmati lari malam yang
penuh sensasi ini. [AYA]
Shortfact:
Lari sepanjang 5 kilometer atau
biasa dikenal juga dengan 5K populer karena tantangan yang ditawarkan bisa
dicapai baik, bagi oleh pemula maupun profesional. Ini adalah lomba jarak jauh
yang menuntut daya tahan aerobik dan kecepatan.
Related posts (Artikel terkait) | Baca juga (Read also) :
Keywords : .
Tags : .
Description:
Comments
Post a Comment